Latar belakang dilaksanakannya kegiatan Dukungan Pelaksanaan Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dan status penggunaan tikar pertumbuhan adalah dalam rangka mensukseskan bulan timbang dan pemberian Vitamin A dan menindaklanjuti surat dari Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, PDTT RI Nomor : 571/PMD.00.01/II/2020 Tanggal 7 Pebruari perihal Dukungan Pelaksanaan Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dan status penggunaan tikar pertumbuhan dan berdasarkan Hasil Rakor Pokjanal Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Tengah. 

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam kegiatan Dukungan Pelaksanaan Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dan status penggunaan tikar pertumbuhan diminta agar melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1. Mendayagunakan Tenaga Ahli dan Pendamping Profesional serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk:
   a.  Memfasilitasi Kader Posyandu dalam mengisi file excel ePPGBM yang diberikan oleh Puskesmas.
   b.  Mengkoordinasikan kebutuhan dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas untuk memberikan penguatan kepada Kader posyandu dalam mengisi file excel ePPGBM.
   c.  Mendukung Kader Posyandu dan KPM dalam memastikan seluruh sasaran 1.000 HPK datang ke Posyandu.
   d.  Memastikan input data hasil layanan Posyandu pada file excel ePPGBM dengan cakupan 100% di seluruh Desa.
   e.  Berkoordinasi dengan Puskesmas melalui Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) atau Bidan Desa untuk validasi data ePPGBM.
   
2. Berdasarkan hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, Pemda Kabupaten/Kota memetakan dan melaporkan data Desa Merah Stunting melalui email : satkerp3mdjateng@gmail.com dan rmc4.jateng@gmail.com dengan kriteria :
   a.  Persentase prevalensi stunting baduta (0-23 bulan) 14% di Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal dan Desa Berkembang berdasarkan IDM.
   b.  Persentase Prevalensi stunting baduta (0-23 bulan) 14% di Desa dengan status IDM pada aspek ketahanan social masih kurang/buruk.
   (form akan segera disampaikan kemudian)
   
3. Berdasarkan data Desa Merah Stunting, Pemda Kabupaten/Kota memfasilitasi integrasi perencanaan daerah dengan desa dan konvergensi program/kegiatan antar OPD dalam pencegahan Stunting.
   
4. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam Pemantauan pertumbuhan dan penilaian status gizi menggunakan alat Antropometri yang terstandar sesuai spesifikasi yang dianjurkan oleh WHO sebagaimana yang telah didistribusikan oleh Kementerian Kesehatan. Penggunaan Tikar Pertumbuhan sebagai alat edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk peduli terhadap stunting. Perubahan panduan penggunaan Tikar Pertumbuhan akan segera disampaikan
   kemudian.

Bersama bidan desa Kebumen, Intandari menjelaskan aplikasi ePPGBM